Bimbingan Kapolsek Prambon dalam acara Bantara 2019
Jum'at,
18 Januari 2019
~ Oleh Tri Anggono ~ Dilihat 1056 Kali
Prambon, 18 Januari 2019. Siang ini pukul 13.00 WIB SMAN 1 Prambon Melaksanakan Kegiatan Penempuhan penegak Bantara Pangkalan SMAN 1 Prambon. Kegiatan ini diikuti oleh 317 siswa SMAN 1 Prambon yang duduk dibangku kelas X. Kegiatan Ini rutin dilakukan sebagai upaya meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam mengikuti Kepramukaan. Dalam Acara ini hadir Bapak AKP. H. Suyantono Kapolsek Prambon guna memberikan pengarahan kepada peserta untuk lebih cinta akan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam Ulasannya beliau menyampaikan materi materi 4 Pilar kebangsaan PBNU yang meliputi :
- Pancasila suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen di seluruh wilayah Indonesia
- Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan bangsa Indonesia yang tertulis pada lambang negara Indonesia, Garuda Pancasila. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang artinya adalah “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.Diterjemahkan per kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam". Kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun beranekaragam tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.
- NKRI Harga Mati , NKRI merupakan harga mati, semboyan tersebut menandakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak pernah bisa digoyahkan atau diadu domba oleh cara yang apapun, merupakan rahmat Tuhan YME, sekaligus berkah dari perjuangan panjang bangsa Indonesia, latar belakang masyarakat Indonesia yang multikulturalis seharusnya menjadi sebuah kelebihan bagi kita semuanya, anggap saja sebuah perbedaan itu sebagai anugerah, dan tidak usah diperdebatkan lagi, karena apapun kita agama, dan sukunya tetapi kita terbalut dalam bingkai yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
- Undang Undang Dasar 1945 Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari keseluruhan produk hukum di Indonesia. Produk-produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, atau peraturan presiden, dan lain-lainnya, bahkan setiap tindakan atau kebijakan pemerintah harus dilandasi dan bersumber pada peraturan yang lebih tinggi, yang pada akhirnya harus dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan UUD 1945.
Disamping penjelasan diatas beliau juga menyampaikan kewajiban warga untuk membela negara. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara. Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras. Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman nyata musuh bersenjata.Tercakup di dalamnya adalah bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
Unsur Dasar Bela Negara diantara Cinta Tanah Air, Kesadaran Berbangsa & bernegara,Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara,Rela berkorban untuk bangsa & negara,Memiliki kemampuan awal bela negara. Contoh-Contoh Bela Negara :Melestarikan budaya,Belajar dengan rajin bagi para pelajar,Taat akan hukum dan aturan-aturan negara,Mencintai produk-produk dalam negeri
Guna menyegarkan suasana dan memecah kegiatan beliau juga menyampaikan zel zel tentang kenegaraan. Kegiatan ini selesai pukul 14.00 WIB dan dilanjutkan Upacara pembukaan yang dipimpin langsung oleh Bapak Kepala SMAN 1 Prambon, Drs. Imam Mujahit,S.pd,M.Si. Upacara ini mulai pukul 15.15 WIB. Dalam Sambutan dan pesannya Bapak Kepala sekolah menyampaikan agar kita mengamalkan Dhasa Darma secara Penuh.
Dalam hal ini beliau menegaskan untuk mengamalkan Dhasa Dharma ke sepuluh yakni Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan. Suci dalam pikiran beraarti bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur serta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”
Berikutnya Beliau juga menyampaikan bahwa Ibadah harus kita tunaikan tepat waktu. Ketika seorang Muslim menjalankan ibadah dengan sempurna, Allah SWT akan memberikan pahala yang berlipat ganda baginya. Hal ini berlaku juga bagi seorang hamba yang menjalankan ibadah salat fardhu tepat waktu karena Allah SWT sangat menyukai hamba-Nya yang menjalankan salat tepat waktu. Dan dalam kegiatan ini dihimbau untuk melaksanakan sholat secara berjamaah.
Diakhir Amanat pembina beliau berpesan ketika kegiatan selesai dihimbau kepada seluruh panitia dan peserta untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat berkemah. Dan kegiatan secara resmi dibuka dengan bacaan Basmalah dan 3 kali tepuk pramuka.